Perbatasan Thailand-Kamboja kembali pttogel memanas. Sebuah laporan mengejutkan menyebut bahwa militer Kamboja berhasil menembak jatuh satu unit jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand dalam sebuah pertempuran udara yang dramatis. Ketegangan yang sebelumnya hanya berupa baku tembak darat kini meningkat menjadi konflik udara yang dikhawatirkan bisa memicu eskalasi lebih luas di kawasan Asia Tenggara.
Insiden Penerbangan yang Menjadi Titik Balik
Menurut informasi dari sejumlah media lokal dan internasional, insiden ini terjadi pada Rabu pagi (23 Juli 2025), ketika enam unit F-16 Fighting Falcon milik Thailand melakukan patroli udara di atas wilayah sengketa di perbatasan timur. Kamboja, yang mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian dari kedaulatannya, menganggap penerbangan tersebut sebagai pelanggaran wilayah udara.
Militer Kamboja melalui juru bicara resminya mengklaim bahwa mereka telah memberikan peringatan radio sebelum akhirnya meluncurkan rudal anti-pesawat SA-6 buatan Rusia. Salah satu jet tempur Thailand dilaporkan terkena rudal dan jatuh di hutan perbatasan Provinsi Oddar Meanchey.
Pilot dari jet yang tertembak dilaporkan berhasil keluar menggunakan kursi pelontar dan saat ini sedang dalam pencarian oleh tim penyelamat Thailand. Belum diketahui kondisi pilot tersebut hingga berita ini diturunkan.
baca juga: lokasi-terminal-batik-air-di-bandara-soetta-panduan-lengkap-untuk-penumpang
Reaksi Resmi dari Kedua Negara
Pemerintah Thailand belum memberikan pernyataan resmi mengenai kebenaran kabar jatuhnya pesawat F-16. Namun, beberapa sumber dari militer Thailand yang tidak ingin disebutkan namanya mengonfirmasi adanya “gangguan serius” dalam misi patroli udara pagi itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, dalam pidato singkatnya di Phnom Penh menyatakan bahwa pihaknya hanya menjalankan hak kedaulatan untuk melindungi wilayah udara nasional. Ia menegaskan bahwa Kamboja tidak menginginkan perang terbuka, namun siap menghadapi segala bentuk agresi militer dari negara manapun.
“Ini bukan soal unjuk kekuatan, tapi soal mempertahankan martabat dan wilayah kami,” tegas Hun Manet.
Latar Belakang Konflik Berkepanjangan
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja bukanlah hal baru. Keduanya memiliki sejarah panjang perselisihan terkait wilayah perbatasan, terutama di sekitar kompleks candi kuno Preah Vihear yang menjadi objek sengketa selama puluhan tahun.
Meski Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 2013 telah memutuskan bahwa wilayah candi tersebut secara hukum berada di bawah kedaulatan Kamboja, Thailand belum sepenuhnya menarik klaimnya. Beberapa insiden bersenjata pernah terjadi sebelumnya, namun tidak sebesar eskalasi yang terjadi tahun ini.
Ketegangan mulai meningkat sejak awal Juni 2025, ketika pasukan Thailand mulai memperkuat pos militer mereka di beberapa titik perbatasan yang sensitif. Kamboja merespons dengan mengirimkan tambahan pasukan dan sistem pertahanan udara jarak menengah.
Ancaman Perang Skala Penuh
Analis militer memperingatkan bahwa insiden penembakan jet tempur ini bisa menjadi pemicu perang skala penuh antara kedua negara. Dengan Thailand sebagai kekuatan militer besar di kawasan dan Kamboja yang kini didukung oleh peralatan militer modern dari China dan Rusia, konflik ini tidak bisa dianggap enteng.
ASEAN dan PBB telah menyerukan kedua pihak untuk menahan diri dan memulai dialog damai. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda keduanya akan duduk di meja perundingan. Justru, retorika keras dari para pemimpin kedua negara semakin memperkeruh suasana.
Dampak ke Warga Sipil
Di tengah meningkatnya konflik, ribuan warga sipil dari kedua sisi perbatasan dilaporkan telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sekolah-sekolah ditutup, aktivitas ekonomi lumpuh, dan jalan-jalan utama menuju wilayah perbatasan dijaga ketat oleh militer.
Laporan dari LSM internasional menyebutkan bahwa sedikitnya 9 warga sipil telah tewas akibat baku tembak dan ledakan artileri yang terjadi beberapa hari terakhir. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah jika konflik tidak segera dihentikan.
Penutup: Dunia Menunggu Langkah Damai
Insiden penembakan jet tempur F-16 Thailand oleh Kamboja menandai fase baru yang lebih serius dalam konflik perbatasan yang telah berlangsung lama. Dunia internasional kini memandang situasi ini sebagai ujian besar bagi stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Apakah kedua negara akan memilih jalur diplomasi? Ataukah konflik akan berubah menjadi perang terbuka yang akan mengguncang kawasan?
Waktu akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti: rakyat di kedua negara kini hidup dalam ketakutan akan perang yang seharusnya bisa dihindari.
sumber artikel: okezone88.id






