TVTOGEL — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya puncak acara Haul ke-47 KH M Bisri Syansuri, Haul ke-73 Hj Nyai Nur Khodijah Hasbullah, serta Hari Lahir ke-111 PP Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang. Acara yang berlangsung khidmat dan lancar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, para kiai, ulama, serta ribuan alumni dan santri.
Gus Muhaimin hadir dan memberikan sambutan mewakili Pengasuh Pesantren Denanyar, KH. Abdussalam Shohib, beserta keluarga besar pesantren. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh tamu undangan dan alumni yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan bersama-sama mendoakan para masyayikh.
Haul Sebagai Momentum Peneguhan Nilai
Gus Muhaimin menegaskan bahwa haul ini bukan sekadar tradisi tahunan semata. “Haul ini adalah momentum untuk meneguhkan kembali nilai-nilai keilmuan, keikhlasan, dan perjuangan para pendiri pesantren, khususnya Mbah KH. Bisri Syansuri,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa KH Bisri Syansuri merupakan sosok ulama besar yang mewariskan keteladanan dalam hal keilmuan, akhlak, dan pengabdian kepada umat. “Mbah Bisri mengajarkan kepada kita semua arti istiqomah dalam menuntut ilmu, kesetiaan pada perjuangan ulama, serta keberanian menjaga nilai Ahlussunnah wal Jamaah dengan penuh kebijaksanaan. Warisan inilah yang harus terus kita rawat dan amalkan dalam kehidupan berbangsa dan beragama,” papar Gus Muhaimin.
Harapan dan Doa untuk Keluarga Pesantren
Gus Muhaimin juga berharap seluruh hadirin mendoakan keluarga besar Pesantren Denanyar. Harapannya, mereka dapat melanjutkan jejak perjuangan Mbah Bisri, tetap istiqomah sebagai santri para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama, serta mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan.
“Nyuwun dungo poro rawuh khusus kangge Gus Salam (pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar). Di pundak Gus Salam sakniki terletak nasib Nahdlatul Ulama masa depan. Saestu niki saestu. Abot, kawanane Gus Salam niku abot, diuji, opo bener putune mbah Bisri opo dudu,” tuturnya.
Komitmen di Tengah Dinamika Organisasi
Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhaimin turut menyinggung dinamika internal yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurutnya, apapun kondisi yang dihadapi organisasi, komitmen untuk tetap setia kepada para kiai dan ulama NU tidak boleh goyah.
“Gak peduli ono geger-geger. Saestu. Sampai mati insyaallah kita semua nderek para kyai NU. Insyaallah terus dados santri Mbah Hasyim, Mbah Bisri, sampai khusnul khotimah. Seng penting kito sedoyo yakin lan istiqomah, tidak pernah goyah atas kondisi apapun,” tegas dia.
Acara haul dan harlah ini menghadirkan KH. Said Aqil Siroj dan Habib Mustofa bin Muhammad Alaydrus sebagai penceramah. Haul ini menjadi pengingat penting akan peran besar para ulama dalam membangun tradisi keilmuan, kebangsaan, dan keislaman yang moderat, serta memperkuat ikatan batin antara pesantren, alumni, dan masyarakat luas.





