
pttogel Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat heboh jagat politik dan media dunia. Kali ini, Trump menggugat taipan media ternama Rupert Murdoch dan perusahaannya senilai $10 miliar atau sekitar Rp 163 triliun. Gugatan ini menjadi salah satu kasus hukum terbesar yang melibatkan tokoh politik sekaligus media besar dalam sejarah Amerika Serikat.
Latar Belakang Gugatan
Gugatan yang diajukan oleh Donald Trump dilayangkan ke pengadilan federal di Florida. Trump menuduh Rupert Murdoch, beserta entitas medianya seperti Fox News, melakukan fitnah, pencemaran nama baik, dan manipulasi informasi yang merugikan citra serta peluang politiknya secara signifikan.
Trump menyatakan bahwa pemberitaan yang disiarkan oleh Fox News—yang sebelumnya dikenal sebagai media konservatif pro-Trump—telah berbalik arah dan menyerang dirinya secara tidak adil, terutama terkait hasil Pemilu Presiden 2020 serta sejumlah kasus hukum yang kini menjeratnya. Dalam dokumen gugatan, Trump menyebut bahwa media milik Murdoch “telah menjadi bagian dari konspirasi untuk menghancurkan reputasi politik saya dan menghalangi saya kembali ke panggung kepresidenan.”
baca juga: doni-salmanan-dimiskinkan-istri-kerja-keras-kepala-jadi-kaki-kaki-jadi-kepala
Isi Gugatan dan Tuntutan Trump
Dalam tuntutannya, Donald Trump menuntut ganti rugi sebesar $10 miliar atas kerugian reputasi dan finansial yang ia klaim timbul akibat pemberitaan negatif dan penuh tendensi dari media milik Murdoch. Ia juga menuntut agar Fox News mengeluarkan permintaan maaf resmi serta melakukan klarifikasi atas pemberitaan yang menurutnya bersifat manipulatif dan menyesatkan publik.
Trump dan tim hukumnya menyebut beberapa contoh pemberitaan yang dinilai tidak adil, seperti tudingan bahwa ia menghasut kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021, serta liputan tentang kasus-kasus hukum yang menimpanya—termasuk skandal dokumen rahasia dan kasus keuangan pribadi.
Murdoch dan Fox News Belum Memberikan Komentar
Hingga saat ini, pihak Rupert Murdoch maupun Fox News belum memberikan pernyataan resmi terkait gugatan tersebut. Namun, sejumlah analis media memperkirakan bahwa Murdoch akan melakukan perlawanan hukum yang serius, mengingat potensi dampaknya terhadap kredibilitas dan stabilitas jaringan medianya.
Fox News sendiri bukan pertama kali menghadapi gugatan besar. Sebelumnya, mereka juga menghadapi gugatan dari perusahaan teknologi pemilu Dominion Voting Systems yang berujung pada pembayaran penyelesaian sebesar $787,5 juta karena pemberitaan yang tidak akurat terkait tuduhan kecurangan pemilu.
Hubungan yang Memburuk
Apa yang menarik dari kasus ini adalah perubahan drastis hubungan antara Trump dan Rupert Murdoch. Sebelumnya, Trump dikenal sangat dekat dengan jaringan Fox News. Bahkan, selama masa kepresidenannya, Trump sering kali memberikan wawancara eksklusif kepada media tersebut dan menyebutnya sebagai “media yang adil.”
Namun, hubungan itu mulai retak pasca kekalahannya dalam pemilu 2020. Trump mengkritik Fox News karena mengakui kemenangan Joe Biden lebih cepat daripada media konservatif lainnya. Sejak saat itu, Trump lebih sering tampil di media alternatif seperti Newsmax dan OANN, serta aktif di platform media sosialnya sendiri, Truth Social.
Implikasi Politik dan Media
Gugatan ini tidak hanya akan menjadi pertempuran hukum, tapi juga pertempuran narasi dan pengaruh. Trump diketahui tengah mempersiapkan diri untuk kembali mencalonkan diri dalam Pemilu Presiden 2024. Dengan menggugat Rupert Murdoch, Trump tampaknya ingin mengontrol ulang narasi media yang beredar, sekaligus menunjukkan kepada pendukungnya bahwa ia masih “berani melawan elite media.”
Di sisi lain, gugatan ini juga bisa menjadi preseden baru tentang batasan kebebasan pers di Amerika Serikat. Banyak pengamat menyebut bahwa kasus ini akan menjadi “ujian besar” bagi hukum media, khususnya dalam hal pemberitaan politik dan figur publik.
Penutup
Gugatan senilai Rp 163 triliun ini bukan hanya perkara hukum biasa. Ia mencerminkan betapa panasnya pertarungan politik dan media di era modern. Donald Trump sekali lagi menunjukkan bahwa dirinya belum habis, dan siap bertarung di semua lini—termasuk melawan media yang pernah mendukungnya.
Kini, publik menanti bagaimana Rupert Murdoch dan Fox News akan merespons gugatan tersebut, serta dampaknya terhadap lanskap politik Amerika menjelang Pilpres 2024. Yang pasti, drama besar antara dua raksasa—Trump dan Murdoch—baru saja dimulai.
sumber artikel: okezone88.id