Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta pttogel ke Nusantara di Kalimantan Timur telah menjadi proyek nasional ambisius yang terus digaungkan pemerintah. Namun, di tengah geliat pembangunan dan perencanaan yang terus berjalan, muncul sorotan baru dari Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. Dalam sejumlah pernyataan dan wawancara, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui pemindahan Ibu Kota, namun dengan syarat tertentu yang menurutnya sangat penting untuk keberhasilan dan keberlanjutan IKN.

Komitmen Prabowo Terhadap IKN

Prabowo, yang akan resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024, menyatakan bahwa dirinya mendukung visi Presiden Joko Widodo mengenai pembangunan IKN. Baginya, pemindahan ibu kota bukan hanya soal simbol atau prestise, tapi sebuah langkah strategis untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, mengurangi beban Jakarta, serta menjawab tantangan masa depan bangsa.

Namun, dukungan Prabowo tidak bersifat mutlak. Ia dengan tegas menyatakan bahwa pemindahan Ibu Kota harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar tidak menjadi proyek yang sia-sia atau hanya berhenti di tengah jalan. Dalam hal ini, Prabowo menunjukkan sikap tegas dan realistis yang mencerminkan gaya kepemimpinannya.

baca juga: langka-bos-djarum-tampil-di-publik-curhat-ketakutan-bisnis-keluarga-ambruk

Syarat dari Prabowo: “Kepastian dan Kesiapan”

Salah satu syarat utama dari Prabowo adalah kepastian anggaran dan kesiapan infrastruktur dasar. Ia menekankan bahwa pembangunan IKN harus benar-benar terencana dengan matang, tidak membebani anggaran negara secara berlebihan, dan dapat memberikan manfaat nyata dalam jangka panjang.

“Saya tidak akan memaksakan pemindahan Ibu Kota jika pembangunan dasar seperti air, listrik, dan hunian tidak siap. Negara ini tidak boleh gegabah dalam proyek sebesar itu,” ujar Prabowo dalam sebuah forum diskusi kebangsaan.

Prabowo juga menegaskan bahwa pemindahan harus mengedepankan kelayakan sosial dan ekonomi. Ia menolak gagasan IKN hanya sebagai simbol kemegahan, melainkan harus mampu menjadi pusat pertumbuhan baru, baik dari sisi investasi, pemerintahan, hingga ekosistem kota yang ramah lingkungan dan modern.

Fokus pada Kebutuhan Rakyat

Sikap Prabowo mencerminkan pendekatan pragmatis—bahwa pembangunan IKN bukan sekadar ambisi, tapi harus memenuhi kebutuhan nyata rakyat. Ia mengatakan, apabila masih banyak daerah yang kekurangan air bersih, pelayanan kesehatan buruk, atau infrastruktur tertinggal, maka perhatian negara harus tetap seimbang dan tidak semata-mata fokus pada IKN.

Di sisi lain, Prabowo tidak ingin IKN menjadi proyek setengah hati. Oleh karena itu, ia mewajibkan adanya komitmen dari seluruh kementerian/lembaga, termasuk TNI dan Polri, untuk siap dipindahkan secara bertahap. Tanpa komitmen kelembagaan, menurut Prabowo, IKN hanya akan menjadi proyek simbolis belaka.

Ketegasan dalam Evaluasi

Jika ternyata dalam masa awal pemerintahannya pembangunan IKN tidak menunjukkan progres yang signifikan, Prabowo menyatakan siap melakukan evaluasi total. Evaluasi ini bisa berupa penundaan, pengurangan skala pembangunan, bahkan kemungkinan untuk merevisi ulang rencana masterplan.

Ia ingin semua proses dilakukan transparan, terukur, dan terbuka terhadap kritik publik. Dengan demikian, Prabowo memperlihatkan bahwa proyek sebesar IKN harus berjalan dalam kerangka akuntabilitas dan efisiensi, bukan semata-mata kejar tayang.

Dukungan Terhadap Keberlanjutan

Meskipun tegas dalam menyampaikan syarat, Prabowo tetap menunjukkan dukungan terhadap keberlanjutan proyek nasional. Ia menilai bahwa proyek IKN adalah bagian dari estafet pembangunan yang harus dihormati, namun dengan penyesuaian dan koreksi yang diperlukan.

Pemerintah Prabowo-Gibran disebut akan memperkuat peran swasta dan investasi asing dalam pembangunan IKN, tanpa terlalu membebani anggaran negara. Fokus juga diarahkan pada pembangunan yang berbasis teknologi hijau, kota pintar (smart city), dan menciptakan lapangan kerja baru.

Penutup

Dengan munculnya syarat dari Prabowo terkait kelanjutan pemindahan Ibu Kota ke IKN, masyarakat mendapatkan gambaran bahwa proyek ini akan terus berjalan, namun tidak secara sembrono. Pendekatan Prabowo yang penuh pertimbangan, realistis, dan berorientasi pada hasil konkret menegaskan bahwa pembangunan IKN harus benar-benar siap dari segala aspek, bukan sekadar proyek ambisius.

Ke depan, perhatian publik akan terus tertuju pada bagaimana Prabowo mengelola proyek IKN, menjembatani visi masa lalu dan masa depan Indonesia. Dengan syarat-syarat yang ia ajukan, IKN berpeluang menjadi ibu kota modern yang berkelanjutan, selama tetap mengakar pada kebutuhan rakyat dan kepentingan nasional.

sumber artikel: okezone88.id